Hukum Tidak Terima, Memberontak Kepemerintahan yang Sah

HARAM MEMBERONTAK KEPADA PEMERINTAH YANG SYAH.

Menyikapi seorang Pemimpin yang Jaair/Dholim, maka diwajibkan Tetap taat selama tidak menyalahi Syari'at, dan Jika Ia menyalahi Syari'at maka Boleh tidak taat, *Namun tetap Haram Keluar/Memberontak (Bughot).*

Kitab Al Bajuri Juz 2 Hal.  202 :

وعبارة المنهج مخالفو إمام قال في شرحه ولو جائرا ومثله الشيخ الخطيب فتجب طاعة الإمام ولوجائرا فيما لا يخالف الشرع من أمر أو نهي بخلاف ما يخالف الشرع لأنه لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق كما في الحديث وفي شرح مسلم يحرم الخروج على الإمام الجائر إجماعا.

"Ibarot Almanhaj Berselisih dengan Imam (Pemimpin), Mushonif telah berkata dalam Syarahnya walaupun seorang Pemimpin Jaair/Dholim dan begitupun Pendapat Syaikh Khatib maka Wajib Ta'at Kepada Imam (Pemimpin) walaupun seorang Pemimpin Jaair/Dholim didalam perkara yang tidak menyalahi Syari'at dalam Perintah maupun Larangannya, berbeda jika menyalahi Syari'at, maka tiada ketaatan bagi Makhluk dalam maksiat kepada Al Khaliq (Allah swt), seperti halnya disampaikan dalam Hadits dan dalam Syarah Muslim Bahwasannya Haram keluar/Memberontak dari Imam Jaair/Dholim berdasarkan Ijma' Ulama'".

Imam Nawawi ra berkata dalam Kitab Syarah Muslim Jilid 12 Hal. 229 :

‏أمـا الـخروج عليهم {ولاة الأمـور} وقـتالهم فحـرام بإجمـاع المسلميـن، وإن كانـوا فسـقة ظالميـن.

"Adapun Keluar/memberontak kepada mereka (pemerintah) dan memerangi mereka maka haram berdasarkan ijma' ulama Muslimin, walaupun mereka fasiq dan Dholim".

*Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada bukti dan fakta kalau pemerintah NKRI itu FAAJIR, JAAIR atau DHOLIM.*

*Jangan hanya gara-gara beda pandangan politik lantas memvonis pemerintah FAAJIR, JAAIR dan DHOOLIM.*

#MT_FPKK_DUKEM
#NGAJI_SAMPAI_MATI