𝗗𝗶𝗯𝗮𝗹𝗶𝗸 𝗽𝗮𝗵𝗶𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗷𝘂𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁 𝗻𝗶𝗸𝗺𝗮𝘁, 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗵𝗮𝗹𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗯𝗶𝗮𝘀𝗮.
Para santri butuh perjuangan, kesabaran, doa, keikhlasan, dan keuletan agar tidak sampai 𝘁𝘂𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴 di tengah perjalanan menghadapi pelbagai rintangan yang menerkam.
Namun, tidak sedikit para santri yang masih egois memikirkan diri sendiri hingga acuh dengan lingkungan masyarakat sekitarnya yang tidak sesuai dengan ajaran syariat, seperti masih membuka aurat, tidak mau menghadiri Majlis Ta'lim, dan lain sebagainya.
Bahkan, ada juga santri yang sempat putus semangat dalam berjuang menghidupkan syariat Islam. Yang lebih lucunya, santri tersebut 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗹𝘂𝗵 sembari berkata
"𝗪𝗮𝗮𝗮𝗮𝗵𝗵𝗵,, 𝘁𝗲𝗿𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮, 𝗱𝗲𝘀𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮. 𝗗𝗶 𝗱𝗲𝘀𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗮𝗺𝘂, 𝗺𝗮𝘀𝘆𝗮𝗿𝗮𝗸𝗮𝘁 𝘀𝗲𝗸𝗶𝘁𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗿𝗲𝗹𝗶𝗴𝗶𝘂𝘀 𝗱𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗺𝗽𝗶𝗿 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗮𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗠𝗮𝗷𝗹𝗶𝘀 𝗧𝗮'𝗹𝗶𝗺. 𝗕𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮 𝗷𝗮𝘂𝗵 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗲𝘀𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮, 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗲𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘀𝘆𝗮𝗿𝗮𝗸𝗮𝘁𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗮𝗿𝗶𝗸 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗮𝗰𝗮𝗿𝗮 𝗮𝗰𝗮𝗿𝗮 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮, 𝗱𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗱𝗼𝗺𝗶𝗻𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗸𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗶𝗮𝘁."
Santri yang 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗹𝘂𝗵, dan berkata seperti itu termasuk santri yang kurang cerdas, karena tidak mau berpikir lebih luas.
Seharusnya, kita jangan hanya melihat kehidupan masyarakat sekitar yang religius dan semangat menghadiri Majlis Ta'lim. Tapi, kita juga harus berpikir, 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝗺𝗮𝘀𝘆𝗮𝗿𝗮𝗸𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗻𝘁𝘂𝘁 𝗶𝗹𝗺𝘂, 𝗱𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗶𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶𝗻𝘆𝗮 ?.
Tidak mungkin masyarakat umum sadar dengan sendirinya tentang 𝗯𝗲𝘁𝗮𝗽𝗮 𝗽𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝗻𝗴𝗮𝗷𝗶, 𝗻𝗴𝗮𝗹𝗮𝗳 𝗯𝗮𝗿𝗼𝗸𝗮𝗵, 𝗱𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗶𝗻-𝗹𝗮𝗶𝗻, karena semuanya perlu perjuangan, kesabaran, doa, dan keikhlasan agar usaha santri dalam berjuang di masyarakat dapat menghasilkan buah yang maksimal.
Ayo semangat, dan silahkan tonton video sederhana ini yang membahas
𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗴𝘂𝗿𝘂 𝘁𝗲𝗿𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗮𝗺𝗮𝗹 𝗷𝗮𝗿𝗶𝘆𝗮𝗵, 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝗵𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘁𝗲𝗿𝗽𝘂𝘁𝘂𝘀 𝗺𝗲𝘀𝗸𝗶𝗽𝘂𝗻 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹 𝗱𝘂𝗻𝗶𝗮.
Semoga bermanfaat di dunia dan akhirat.. Aamiin ya Allah.
Dan jangan lupa subscribe My channel di sini
https://www.youtube.com/channel/UCFYoubWFNbyHs_msoDbUALw
Terimakasih.. 😊😊😊👍🏻
0 comments